Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan sangat ideal dan cocok bila berpasangan dengan Airlangga Hartanto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pandangan Nusron ini berdasarkan data survei yang menyebut Airlangga memenuhi indikator cawapres sebagaimana rilis dari survei LSI Denny JA.
Advertisement
Adapun dalam rilis survei tersebut, Airlangga memenuhi tiga dari lima indikator, yakni sumber dana, kuasa tiket (ketua umum partai), dan pengalaman di pemerintahan. Adapun dua indikator lainnya yang tak terpenuhi yakni tambahan elektabilitas dan tokoh ormas besar.
Nusron berpendapat bahwa Airlangga justru memenuhi empat dari lima indikator tersebut.
"Menurut saya, memenuhi empat dari lima (indikator)," kata Nusron saat dihubungi, Selasa (23/5/2023).
Anggota Komisi VI DPR RI itu menilai bahwa Airlangga ideal dipasangkan dengan Prabowo untuk Pilpres 2024. "Sebab memenuhi kriteria untuk kontribusi kemenangan, dengan dukungan kader Golkar yang solid," kata dia
Belum lagi, dikatakan Nusron, Airlangga selama ini lebih dikenal sebagai teknokrat yang mumpuni. "Serta bisa diterima di kalangan pemiih mengambang," kata dia.
Karena itu, dia pun optimistis Airlangga bisa mendapatkan tiket Pilpres 2024 dengan berpasangan dengan Prabowo.
"Kami yakin dan optimis," Nusron menandaskan.
Simak berita Pilpres 2024 selengkapnya di Merdeka.com
Elektabilitas Tak Jadi Acuan Utama
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan, pihaknya masih membuka pintu komunikasi ke semua partai politik. Namun ia mengakui, saat ini Golkar tengah intens berkomunikasi dengan satu partai, yakni Gerindra dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Saya tegaskan, kita tidak menutup komunikasi dengan semua pihak. Walaupun yang sangat intens komunikasi itu Pak Prabowo,” ujar Dave di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (23/5/2023).
Duet Koalisi inti Golkar-PKB, lanjut Dave, juga tetap mendorong Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres Prabowo. Ia mengakui, posisi Airlangga fleksibel dan tidak ngotot untuk menjadi capres.
“Tetap (dorong cawapres Prabowo). Bisa Pak Airlangga nomor 1, nomor 2, kita fleksibel,” kaya Prabowo.
Anggota Komisi I itu juga menyatakan, pihaknya sepakat bahwa Elektabilitas bukan jadi faktor utama penentu layaknya seseorang untuk capres ataupun cawapres.
Dave menyebut, kapasitas dan pengalaman lebih dibutuhkan sosok pemimpin. “Jangan hanya melihat elektabilitas dan menghiraukan kapasitas, kapabilitas, pengalaman. Hanya melihat 'oh dia paling laku, itu kita pilih', jangan melihat itu dong, melihat kepampuannya. Bagaimana dia bisa memimpin kalau hanya populer di masyarakat tapi tidak memiliki pengalaman, kemampuan, ya nanti negara ini mau jadi apa,” jelasnya.
Sosok Airlangga, menurut Dave, memiliki semua kriteria pemimpin yang dibutuhkan saat ini. “Punya (kriteria) semua. Semuanya,” pungkasnya.
Advertisement